Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP): Wisata, Lokasi, Luas, Pendakian, Sejarah, dan Biodiversitas

Diposting pada

5.2 Keanekaragaman Flora

Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di kawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango tercatat lebih dari 1.000 jenis. Jenis-jenis flora ini di antaranya adalah Altingia excelsa (rasamala), Anaphalis javanica (Edelweis), Calamus sp. (Rotan Buluh), Castanopsis argentea (Saninten), Dendrobium hasseltii (Anggrek), Ficus variegata (Kondang), Nepenthes gymnamphora (Kantong Semar), dan Schima wallichii (Puspa).

Sementara itu, tumbuhan endemik Pulau Jawa yang terdapat di kawasan ini adalah Edelweis (Anaphalis javanica), Lumut Merah (Sphagnum gedeanum), Dioscorea blumei, Dioacorea platycarpa, Amomum pseudofoetens, dan beberapa jenis Anggrek, seperti Corybas praetermissus, Malaxis sagitta, Stigmatodactylus javanicus, dan Liparis mucronatus.

5.3 Keanekaragaman Fauna

Satwa yang terdapat di kawasan Taman nasional Gunung Gede Pangrango juga sangat beranekaragam dan unik. Satwa-satwa yang ada di TNGGP di antaranya adalah Cacing Sonari yang dapat tumbuh mencapai panjang 60 cm dan dapat mengeluarkan suara yang terdengar nyaring dan bising. Kawasan ini juga merupakan daerah penyebaran berbagai jenis burung, tercatat 250 jenis burung dari 450 jenis burung yang ada di Pulau Jawa berada di kawasan konservasi ini dan 25 jenis di antaranya merupakan jenis endemik.

Elang Jawa dan Tesia merupakan burung endemik yang sebarannya hanya di beberapa lokasi di Pulau Jawa, salah satu habitat dari burung ini adalah di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Selain itu terdapat pula jenis burung-burung yang lain, seperti Spizaetus bartelsi (Elang Jawa), Spilornis cheela (Elang Ular), Tesia superciliaris (Tesia Jawa), Terron oxyura (Punai Salung), dan Strix seloputo (Burung Hantu).

Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango juga merupakan habitat penting bagi berbagai jenis mamalia. Lebih dari 100 jenis mamalia berhabitat di taman nasional ini dan di antaranya merupakan satwa endemik. Mamalia yang berhabitat di TNGGP di antaranya adalah

  • Hylobates moloch (Owa Jawa)
  • Presbytis comata (Surili)
  • Nycticebus javanicus (Kukang Jawa)
  • Manis javanica (Trenggiling) yang merupakan satwa endemik di Pulau Jawa
  • Hylopetes bartelsi (Bajing Terbang)
  • Hystrix javanica (Landak Jawa)
  • Panthera pardus (Macam Tutul)
  • Prionailurus bengalensis (Kucing Hutan)

Selain mamalia dan burung, TNGGP menjadi habitat penting satwa herpetofauna (Amfibi dan Reptil). Beberapa jenis herpetofauna yang terdapat di kawasan taman nasional ini, antara lain

  • Megophys montana (Katak Bertanduk)
  • Rhacophorus reinwardti (Katak Terbang)
  • Rhacophorus javanus (Katak Jawa)
  • Leptophryne cruentata (Kodok Gunung)
  • Calamaria linnaei (Ular)
  • Trimeresurus puniceus (Ular Hijau)

Berbagai jenis invertebrata dan serangga yang terdapat di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango di antaranya adalah

  • Metaphire longa (Cacing Sonari)
  • Phyllium
  • Vespa velutina (Tawon)
  • Episcapha glabra (Kumbang)
  • Bombus rufipes (Lebah)
  • Papillio paris (Kupu-Kupu)
  • Actis maenas (Kupu-Kupu)
  • Delias (Kupu-kupu)

 

6. Pengelolaan Hutan oleh Masyarakat Sekitar TNGGP

Beberapa desa penyangga kawasan yang terdapat di TNGGP di antaranya adalah Desa Gede Pangrango, Desa Cikahuripan, Desa Sukamaju, dan Desa Sukamanis. Di Desa Gede Pangrango dan Desa Sukamaju penggunaan lahan sebagian besar untuk persawahan, di Desa Cikahuripan dan Desa Sukamanis untuk tegalan.

Lahan yang diusahakan di daerah ini sebagian besar terdiri atas lahan miring dengan tanaman semusim seperti sayur-sayuran dan tanaman tahunan seperti Kaliandra, Bambu, Jeunjing, dan Aren.

Meskipun pengelolaan hutan yang resmi bukan merupakan hal yang penting bagi masyarakat, masyarakat sekitar sangat bergantung pada pengadaan hasil-hasil hutan (baik HHBK ataupun HHK), seperti kayu, bambu, dan rotan. Sistem agroforestri juga harus dikembangkan di daerah penyangga ini karena akan berdampak positif terhadap pengawetan tanah, hutan, dan pendapatan masyarakat.

 

7. Penduduk Sekitar Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Berdasarkan data potensi desa (data tahun 1998), jumlah penduduk di sekitar TNGGP yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Sukabumi adalah sebagai berikut.