Penyakit hutan sangat erat hubungannya dengan vegetasi dominan di hutan, yaitu pohon.
Penyakit hutan lebih menekankan pada aspek penyakit yang berkaitan dengan penyakit pada pohon sebagai vegetasi utama di hutan. Pohon yang sakit adalah pohon yang tidak bisa melakukan proses fisiologis secara normal yang diekspresikan dengan adanya suatu gejala dan berlangsung secara terus menerus sehingga merugikan secara ekonomis bagi manusia.
Fungsi-fungsi fisiologis pohon yang diperhatikan dalam menentukan suatu pohon itu sakit atau tidak adalah sebagai berikut:
- Pembelahan, diferensiasai, dan perkembangan sel
- Penyerapan air dan mineral dari dalam tanah
- Fotosintesis dan translokasi hasil fotosintesis
- Metabolisme senyawa yang disintesis
- Reproduksi
Gangguan Fisiologis Penyakit Hutan
Gangguan fisiologis tanaman disebabkan oleh gangguan lingkungan, seperti penyinaran yang buruk, pengaruh cuaca, air atau nutrisi yang mempengaruhi fungsi sistem tanaman. Gangguan fisiologis berbeda dengan dengan penyakit yang disebabkan oleh patogen, seperti virus, atau jamur. Gejala gangguan fisiologis dapat muncul seperti penyakit, biasanya dapat dicegah dengan mengubah kondisi lingkungan.
Gejala penyakit adalah reaksi tanaman terhadap adanya agen penyebab. Gejala tanaman yang sering terjadi meliputi:
- Blight
Sebuah perubahan warna yang cepat dan adanya kematian pada ranting, daun, atau bunga.
- Kanker
Daerah mati pada kulit atau batang, seringkali berbentuk cekung atau menonjol.
- Klororsis (menguning)
Gejala yang sangat umum pada tumbuhan sehingga memerlukan rincian diagnosis untuk menentukan apakah tumbuhan memang terkena klorosis.
- Dieback
Kematian progresif tunas, cabang, atau akar mulai ujung.
KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA