Zona Riparian: Lahan Basah yang Penting untuk Dikonservasi

Lahan basah riparian merupakan suatu area yang mengelilingi wilayah perairan baik sungai maupun danau. Fungsi ekologis dari lahan basah riparian adalah untuk menjaga kelestarian fungsi sungai dengan cara menahan atau menangkap tanah (lumpur) yang tererosi serta unsur hara dan bahan kimia yang terbawa dari lahan agar tidak masuk ke perairan.

Sayangnya, karena kawasan riparian yang dilintasi oleh aliran air, unsur hara yang terdapat di permukaannya pun dapat dengan mudah terkikis oleh aliran air.

Rawa (pinterest.com)
Rawa (pinterest.com)

Klasifikasi Lahan Basah

Lahan basah berdasarkan proses pembentukannya dibagi menjadi lahan basah alami dan lahan basah buatan.

Lahan basah alami ialah lahan yang terbentuk karena berpengatusan (drainage) buruk, bersifat basah sepanjang waktu atau sebagian besar waktu. Ini yang merupakan istilah umum yang menekankan makna kelebihan air.

Hal tersebut dapat terjadi karena iklim basah yang didukung oleh kedudukan lahan dengan ketinggian rendah.

Lahan basah alami meliputi rawa-rawa air tawar, hutan bakau (mangrove), rawa gambut, hutan gambut, dan riparian (tepian sungai). Lahan basah buatan adalah lahan yang sengaja dibuat untuk membuat tanah tumpat air (waterlogged) sehingga dapat mempertahankan air pada permukaan tanah selama waktu tertentu.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA