Tradisi Bau Nyale Suku Sasak, Lombok, NTB

Saya sedang mengelap keringat yang menetes di muka karena panasnya udara Jakarta dan ditambah sambal penyet yang saya makan sangat pedas.

Handphone saya tiba-tiba bergetar tanda ada chat whatsapp masuk.

Ternyata dari sahabat lama saya, “Awal bulan depan ada acara ga?” Saya balas “Tidak”.

Ternyata teman saya ingin mengajak berkunjung ke Lombok, NTB untuk melihat acara budaya yang diadakan setahun sekali, Bau Nyale.

Saya langsung menyetujui dan mengatur untuk meluangkan waktu.

Sebuah investasi jiwa dan memori yang tidak boleh disingkirkan.

Lombok sangat eksotis dengan bukit-bukit yang tersusun penuh seni, terlebih di belakangnya sudah mengintip birunya laut yang menyegarkan. Pemeran pembantu tidak kalah menarik, berupa pasir putih yang lembut. Irama ombak yang membuat pertunjukan orkestra kelas dunia, ditambah dengan suara emas burung camar yang membuat pertunjukan saat itu sempurna. Tidak kalah dengan pesulap yang mampu menghipnotis para pengunjungnya. Lombok, aku jatuh cinta kepadamu!!!

Setelah menonton pertunjukan yang dimainkan oleh Pencipta Alam Semesta, kami segera kembali ke hotel untuk beristirahat. Pertunjukan utama Bau Nyale dimulai pada pukul 02.00 pagi, jadi kami harus mengisi tenaga terlebih dahulu. Selain istirahat, ayam taliwang dan sate rembiga sangat membantu untuk proses mengisi energi kembali. Makanan itu adalah makanan khas Lombok.

Festival Bau Nyale (instagram.com)
Festival Bau Nyale (instagram.com)
KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA