Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu Lakukan “Transplantasi Karang”

Kamis, 5 Desember 2018 lalu, Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu (TNLKS) melakukan kegiatan transplantasi karang di Pulau Kelapa.

Kegiatan yang diwakili oleh Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I ini dilakukan dengan tujuan pemulihan ekosistem di SPTN Wilayah I yang berlokasi di Pulau Kelapa dan Pulau Kelor Timur.

Sebetulnya apa itu kegiatan “Transplantasi Karang”?

Bagaimana kegiatan ini dapat berkontribusi bagi pemulihan ekosistem bawah laut?

Transplantasi Karang TNKS 5 Desember
Transplantasi Karang TNKS 5 Desember – instagram.com

Definisi, Tujuan, dan Metode Transplantasi Karang

Menurut Subhan et al. (2014), transplantasi karang merupakan teknik perbanyakan koloni karang melalui pemanfaatan reproduksi aseksual karang secara fagmentasi. Beberapa ahli juga menggunakan istilah “propagasi” sebagai kata lain untuk transplantasi karang.

Lantas, mengapa koloni karang perlu dilakukan perbanyakan? Jawabannya ialah karena terumbu karang menjadi tumpuan berbagai jenis spesies agar dapat terus bertahan hidup.

Terumbu karang merupakan habitat bagi tumbuhan laut, hewan laut, serta mikroorganisme lain yang belum diketahui. Sehingga, dapat dikatakan bahwa terumbu karang merupakan salah satu spesies kunci bagi ekosistem bawah laut.

Saat ini, metode transplantasi yang digunakan di Indonesia ada berbagai macam. Beberapa metode yang digunakan adalah metode rak jaring dan substrat (Subhan et al. 2008), beton (Johan 2012), jaring dan pecahan (Fadli 2008), serta modifikasi menggunakan biorock karang (Zamani et al. 2009, Madduppa et al. 2007). Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA