Taman Nasional Baluran: Keanekaragaman Hayati dan Destinasi Wisata

Taman Nasional Baluran merupakan taman nasional yang berada di ujung timur pulau Jawa. Taman nasional ini memiliki panorama lansekap yang luar biasa indah dan seringkali dijuluki hutan Afrika-nya Indonesia.

Tipe hutan di taman nasional ini sudah tentu berbeda dengan tipe hutan yang ada di Jawa Tengah atau di Jawa Barat.

Ekosistem hutan di sini dipengaruhi oleh angin moonson yang membawa uap air yang cukup sedikit sehingga curah hujan yang ada tidak terlalu besar.

Ekosistem hutan di TN Baluran ini adalah ekosistem savana yang didominasi oleh rerumputan dan fauna khas ekosistem savana, seperti Banteng, Rusa, dan Ayam Hutan.

Taman Nasional Baluran

1. Luas dan Letak Geografis

 

Taman Nasional Baluran secara geografis terletak di antara 7° 29’ 10’’ – 7° 55’ 55’’ Lintang Selatan dan 114° 29’ 10’’ – 114° 39’ 10’’ Bujur Timur. Kawasan ini berada di ujung timur pulau Jawa yang di sebelah utara dibatasi oleh selat Madura, sebelah timur dibatasi oleh selat Bali, sebelah selatan dibatasi oleh sungai Bajulmati, dan di sebelah barat dibatasi oleh sungai Kelokoran.

Secara administratif wilayah Taman Nasional Baluran termasuk ke dalam kabupaten Situbondo dan kabupaten Banyuwangi, provinsi Jawa Timur.

Luas taman nasional yang memiliki ekosistem khas Afrika di pulau Jawa ini memiliki luas kurang lebih 25.000 hektare yang meliputi kawasan daratan (85%) dan perairan laut (15%). Taman nasional ini memiliki garis pantai yang cukup panjang, yaitu 42 km yang menyusun tanjung dan teluk secara tidak teratur.

Letak Taman Nasional Baluran dan bentuk geografi dari Taman Nasional Baluran lebih jelas dalam peta google maps yang kami sajikan di atas.

2. Iklim dan Topografi TN Baluran

Ber-traveling di Taman Nasional Baluran

Iklim di Taman Nasional Baluran termasuk ke dalam klasifikasi tipe iklim F dengan nilai Q sebesar 119,6%. Kawasan ini memiliki iklim dengan bulan kering yang lebih panjang daripada bulan basahnya, hal ini disebabkan oleh arus tenggara yang kuat selama periode bulan April sampai dengan Oktober atau November. Periode bulan kering terjadi biasanya selama 4 sampai dengan 9 bulan dalam setahun dan bulan basah rata-rata sekitar 3 bulan saja dalam satu tahun dengan curah hujan rata-rata berkisar antara 900 – 1.600 mm/tahun.

Suhu rata-rata TN Baluran adalah 27° C – 30° C. Lereng selatan merupakan wilayah yang lebih basah daripada bagian yang lain dan daerah tertinggi di TN Baluran ini. Musim kemarau yang panjang ini menyebabkan bentang lahan memiliki ciri khas ekosistem padang rumput. Kondisi musim kemarau yang panjang ini pun ditunjang dengan adanya jenis tanah yang pejal sehingga menyebabkan daerah di sekitar padang rumput langka akan sumber air.

Bentuk taman nasional ini adalah menyerupai segi empat dan memiliki topografi kawasan yang bervariasi, mulai dari wilayah yang datar sampai dengan wilayah yang bergunung-gunung. Ketinggian kawasan taman nasional ini berada di antara 0 – 1.247 mdpl (puncak Gunung Baluran). Sebagian besar kawasan taman nasional ini merupakan daerah berbatu-batu, hal ini disebabkan oleh letusan Gunung Baluran pada masa lalu. Bagian timur dan selatan dari gunung Baluran ini memiliki kemiringan lereng yang cukup curam sehingga menyulitkan pada pendaki gunung.

Bentuk geomorfologi yang menawan di kawasan ini adalah wilayah puncak dan kaldera gunung Baluran. Gunung Baluran ini berhubungan dengan kawasan gunung Ijen yang berada di sebelah selatan sejauh 35 km dari puncak gunung Baluran.

Gunung Baluran merupakan gunung yang sudah tidak aktif lagi. Dinding kawah gunung ini berada pada ketinggian 900 – 1.247 mdpl membatasi kaldera yang luas dan memiliki ke dalaman sampai 600 m. Lereng gunung Baluran ini ditumbuhi oleh vegetasi khas hutan musim yang apabila tidak terganggu nantinya akan membentuk hutan primer.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA