Strategi Pelestarian Flora dan Fauna di Hutan Indonesia

Berdasarkan fakta alam, Indonesia memiliki julukan sebagai negara maritim dan hutan tropis. Indonesia adalah negara yang memiliki hutan terluas yang menduduki urutan ketiga di dunia dengan hutan tropis dan sumbangan dari hutan hujan (rain forest). Luas hutan Indonesia sebesar 99,6 juta hektar atau 52,3% luas wilayah Indonesia (data: Buku Statistik Kehutanan Indonesia 2011).

Hutan Indonesia diakui dunia sebagai negara komunitas keanekaragaman hayatinya yang paling kaya. Sekitar 25.000 spesies tumbuhan berbunga dengan jumlah yang melebihi di daerah tropika. Kondisi keanekaragaman fauna meliputi mamalia dengan jumlah spesies lebih dari 500 jenis, kupu-kupu lebih dari 100 spesies, reptil lebih dari 600 spesies, burung lebih dari 1.500 spesies, dan amfibi lebih dari 250 spesies.

Salah satu hutan terluas yang dimiliki Indonesia yaitu hutan tropis. Hutan tropis di Indonesia sebagai habitat flora dan fauna dengan kelimpahan yang sangat melimpah dibandingkan dengan negara lain. Keberadaan hutan tropis di Indonesia sebagai penunjang kekayaan alam dunia. Namun, kondisi hutan tropis Indonesia saat ini mengalami penyusutan setiap tahunnya.

Perkembangan ekonomi dari tahun 1980 hingga 1990 telah mengubah keadaan lingkungan. Kerusakan lingkungan dan pelanggaran hak dan tradisi masyarakat lokal. Pembalakan ilegal berlangsung dengan terang-terangan telah merusak hutan hingga 10 juta ha. Selain itu, perdagangan satwa liar secara ilegal banyak dijumpai di sejumlah pasar daerah Jawa dan Bali yang diperkirakan menimbulkan kerugian bagi negara sekitar 200 miliar pertahunnya.

Pada tahun 2007 WWF-Internasional mengeluarkan daftar sepuluh spesies yang terancam punah. Kesepuluh spesies dari daftar yang dikeluarkan WWF-Internasional lima di antaranya spesies satwa yang berada di Indonesia yaitu harimau sumatera, badak sumatera, badak jawa, orang utan, dan gajah.

Pemandangan Indah di Taman Nasional Way Kambas

Penyebab Kerusakan Hutan di Indonesia

Kerusakan hutan Indonesia disebabkan oleh manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab. Luas kerusakan hutan di Indonesia setiap waktunya mengalami perubahan kian drastis. Banyak yang menjadi faktor penyebab kerusakan hutan di Indonesia. Luas kerusakan hutan Indonesia dalam setiap kurun waktu mengalami perubahan dinamis.

Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (2015) melaporkan angka deforestasi berturut-turut dari tahun 1990-1996 yaitu sebesar 1,87 juta ha/tahun, tahun 1996-2000  sebesar 3,51 juta ha/tahun, tahun 2000-2003 sebesar 1,08 juta ha/tahun, tahun 2003-2006 sebesar 1,17 juta ha/tahun, tahun 2006-2009 sebesar 0,83 juta ha/tahun, tahun 2009-2011 sebesar 0,45 juta ha/tahun, dan tahun 2011-2012 sebesar 0,61 juta ha/tahun. Angka deforestasi terkahir perhitungan pada tahun 2012-2013 diperoleh nilai sebesar 0,73 juta ha/tahun. Angka deforestasi bruto Indonesia tahun 2013- 2014 sebesar 568 ribu ha/tahun.

Banyak hal yang menyebabkan kerusakan hutan secara terus menerus. UNP (2013) melaporkan penyebab kerusakan  yaitu deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia terkait dengan rencana tata ruang yang tidak efektif, masalah tenurial, pengolahan hutan yang tidak efisien dan efektif, serta penegakan hukum yang lemah dan maraknya korupsi di sektor kehutan dan lahan.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA