Singgah Sebentar di Taman Nasional Wasur

Akhir tahun 2019 hingga awal tahun 2020, saya bersama 5 orang teman saya berkesempatan untuk mengunjungi Taman Nasional (TN) Wasur di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua untuk sebuah penelitian.

Saat itu ujung timur Indonesia sedang musim hujan.

Perjalanan singkat di sebagian kecil TN Wasur ini sangat berkesan.

Lanskap dan kehidupannya sangat eksotis.

Habitat Kayu Putih di Tanah Rawa (Diambil oleh Siti Hudaiyah)

Lokasi dan Aksesibilitas

TN Wasur mempunyai luas 413.810 ha yang didominasi oleh hutan dataran rendah dengan topografi rata hingga bergelombang.

Kawasan ini terletak antara 140o 29′ hingga 141o 00′ Bujur Timur dan 08o 04′ hingga 09o 07′ Lintang Selatan.

Secara administratif, TN Wasur termasuk dalam kabupaten Merauke dan 4 distrik (Merauke, Jagebob, Sota, dan Naukenjarai).

Di sebelah timur taman nasional ini berbatasan dengan suaka margasatwa Tonda di Papua New Guinea (PNG), sebelah selatan terdapat Laut Arafura, sebelah barat yaitu Kota Merauke, dan sebelah utara yaitu kawasan Sungai Maro.

Jalan Trans Papua (Diambil oleh Siti Hudaiyah)

Area taman nasional dapat dijangkau dengan cepat dari Bandar Udara Mopah Merauke (13 km), juga mudah diakses karena dilewati jalur Trans Papua dengan kondisi jalan yang bagus.

Status

Sejarah singkatnya, TN Wasur merupakan cagar alam dan suaka margasatwa sebelum akhirnya ditetapkan menjadi taman nasional berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan No. 282/Kpts-VI/1997 tanggal 23 Mei 1997.

Kawasan ini terbagi menjadi beberapa zona sebagai berikut.

Zonasi Luas (ha)
Zona Inti ± 127.590
Zona Rimba ± 211.320
Zona Pemanfaatan Intensif ± 56.100
Zona Permukiman ± 18.800

TN Wasur kemudian ditetapkan sebagai salah satu ekosistem lahan basah penting di dunia (Ramsar site) karena memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi pada tanggal 16 Maret 2006.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA