Siklus Karbon

Siklus karbon merupakan siklus biogeokimia yang sangat penting karena menyangkut kehidupan berbagai spesies di dunia. Karbon ini peranannya sangat vital dalam menjaga suhu bumi, selain itu menjadi unsur yang sangat penting dalam kebutuhan energi makhluk hidup.

Karbon merupakan salah satu unsur yang mengalami daur dalam ekosistem. Dimulai dari karbon yang ada di atmosfer berpindah melalui tumbuhan hijau (produsen), konsumen, dan organisme pengurai, kemudian kembali ke atmosfer. Di atmosfer karbon terikat dalam bentuk senyawa karbon dioksida (CO2), komponen dan proses yang berhubungan dengan siklus karbon dapat dilihat pada gambar di bawah.

Kemampuan dalam Menyimpan Karbon dan Distribusinya pada Setiap Ekosistem

Kemampuan dalam Menyimpan Karbon dan Distribusinya pada Setiap Ekosistem

Peranan Karbon

Karbon dioksida merupakan bagian udara esensial yang dapat memengaruhi radiasi panas dari bumi, dan dapat membentuk persediaan karbon anorganik. Proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan yang berperan sebagai produsen merupakan proses pengubahan karbon dioksida sebagai karbon anorganik menjadi karbohidrat sebagai senyawa hidrokarbon yang dalam hal pengubahan karbon disebut juga senyawa karbon organik dalam tubuh tumbuhan disertai dengan penyimpanan energi yang bersumber dari radiasi matahari sehingga dalam tubuh tumbuhan tersimpan energi yang disebut energi biokimia. Energi ini tersimpan bersama dengan senyawa organik kompleks (Killham 1996).

Sebagian karbon organik yang terdapat dalam tubuh tumbuhan akan diubah melalui proses fisiologi tumbuhan. Senyawa ini akan terurai dari tumbuhan dalam bentuk CO2 melalui mekanisme respirasi. Dalam mekanisme respirasi ini, sebagian karbon organik lainnya diubah menjadi senyawa organik kompleks dalam tubuh tumbuhan selama pertumbuhannya. Senyawa organik tersebut akan ditransfer ke dalam tubuh konsumen melalui proses interaksi dalam rantai maupun jaringan makanan sehingga sebagian dari senyawa karbon organik akan tetap berada dalam tubuh konsumen (manusia dan hewan) sampai mati.

Setelah produsen dan konsumen mati maka senyawa organik akan segera terurai kembali melalui proses dekomposisi/ penguraian oleh organisme pengurai dan karbon akan dilepas sebagai CO2 ke alam, kemudian masuk ke udara atau ke dalam air kembali (Vickery 1984). Akan tetapi, ada sebagian bahan organik yang kadang-kadang tidak bisa segera terurai dalam proses dekomposisi sehingga memerlukan waktu yang sangat lama dan kemudian akan berubah menjadi batu kapur, arang, atau minyak (dalam hal ini disebut bahan bakar fosil).

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA