Siamang (Symphalangus syndactylus): Taksonomi, Perilaku & Fakta Unik

“Siamang adalah primata berbulu hitam dan berlengan panjang yang tumbuh di pohon-pohon.”

Mereka dikenal sebagai primata yang dapat bergerak sangat lincah, sehingga mendapat julukan sebagai spesialis akrobat.

Siamang juga biasa disebut sebagai owa atau gibbon yang berarti spesies kera kecil yang pandai berakrobatik dengan kedua lengan panjangnya.

Yuk simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui informasi menarik lainnya mengenai siamang!

1. Taksonomi

Berikut ini adalah taksonomi siamang (Symphalangus syndactylus):

Kingdom Animalia
Subkingdom Bilateria
Infrakingdom Deuterostomia
Filum Chordata
Subfilum Vertebrata
Infrafilum Gnathostomata
Superkelas Tetrapoda
Kelas Mammalia Linnaeus
Subkelas Theria Parker and Haswell
Infrakelas Eutheria Gill
Ordo Primates Linnaeus
Subordo Haplorrhini Pocock
Infraordo Simiiformes Haeckel
Superfamili Hominoidea Gray
Famili Hylobatidae Gray
Genus Symphalangus Gloger
Spesies Symphalangus syndactylus

Siamang mempunyai 2 subspesies yaitu siamang Malaysia atau Symphalangus syndactylus continentalis dan siamang Sumatera atau Symphalangus syndactylus syndactylus.

2. Morfologi

Di bawah ini penjelasan mengenai morfologi atau karakteristik siamang sebagai pembeda dengan satwa lain, yaitu:

2.1 Bentuk

Bentuk tubuh hewan yang satu ini hampir sama dengan kera atau owa pada umumnya tetapi ukurannya lebih besar. Mereka tidak mempunyai ekor.

Bentuk wajah mereka besar, lubang hidungnya kecil, mempunyai moncong pendek, dan kumis tipis.

Ciri khas siamang yang sangat menonjol adalah mempunyai kantung tenggorokan atau kantung gular.

Kantung tenggorokannya bisa membesar hingga sebesar jeruk bali atau bahkan kepala manusia.

Warna kantung ini merah muda atau abu-abu dan berguna sebagai kotak suara untuk memperkuat vokalisasi suara mereka yang keras.

Suara hewan ini sangatlah keras dan nyaring sehingga dikenal juga sebagai owa paling berisik.

2.2 Kaki

Hewan ini mempunyai dua kaki yang lebih pendek dibandingkan tangannya.

Kakinya berfungsi untuk membantunya berpindah tempat dan berjalan.

Nama ilmiah siamang adalah Symphalangus yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “sum” dan “phalanx” berarti “bersama” dan “jari”.

Bagian jari kedua dan jari ketiganya disatukan oleh kulit atau berselaput.

Jari kaki mereka besar dan bagian ibu jari arahnya berlawanan dengan yang lainnya.

Hal tersebut berfungsi untuk memudahkan siamang meraih atau menggenggam ranting pohon.

2.3 Tangan

Siamang mempunyai lengan ramping dan panjang yaitu bisa mencapai 2,3-2,6 kali dari panjang tubuhnya.

Lengan siamang memudahkan mereka dalam berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya dengan cepat.

Jarinya hampir sama dengan jari manusia yaitu berjumlah 5 dengan 1 ibu jari berlawanan arah dan 4 jari memanjang.

Namun, ukuran jari siamang ini lebih panjang dibandingkan jari manusia.

Selain digunakan untuk berayun, mereka juga menggunakan tangannya untuk menangkap dan membawa barang.

2.4 Ukuran

Siamang adalah owa atau gibbon terbesar yang mempunyai ukuran serta berat hingga dua kali lipat dibandingkan jenis owa lainnya.

Berat badannya bisa mencapai 10-12 kg untuk betina, sedangkan jantan beratnya antara 12-16 kg dan panjang tubuhnya berkisar antara 71-90 cm.

2.5 Warna

Siamang mempunyai mata gelap serta rambut yang lebat dan panjang di seluruh tubuhnya, kecuali pada bagian jari, telapak kaki, telapak tangan, dan wajah.

Rambutnya berwarna hitam, kecuali pada area mulut dan dagu memiliki rambut berwarna abu-abu.

Namun saat bayi atau kecil, seluruh rambutnya berwarna hitam pekat.

3. Habitat dan Sebaran

Siamang tersebar di wilayah tropis Asia Tenggara atau di Semenanjung Malaysia, Indonesia (Pulau Sumatera), dan daerah kecil di bagian selatan Semenanjung Thailand.

Pegunungan Barisan dari bagian barat hingga tengah pulau Sumatera adalah rumah bagi hewan yang satu ini.

Sementara di Malaysia, siamang tinggal di wilayah bagian selatan Sungai Perak.

Mereka ditemukan di daerah dataran rendah, hutan pegunungan, hutan hujan, hutan dipterokarpa atas, dan perbukitan.

Saat ini siamang sendiri bisa ditemukan di 11 kawasan lindung.

Di Indonesia, siamang dapat ditemukan di Bukit Barisan Selatan National Park di Sumatera, Kerinci Seblat National Park di Sumatera, Gunung Leuser National Park di Sumatera Utara, Way Kambas National Park di ujung selatan Sumatera, dan Suaka Margasatwa Langkat Barat di Sumatera Utara.

Di Malaysia, satwa ini berada di kawasan Hutan Lindung Gunong Besout, Cagar Alam Bukit Fraser, Suaka Margasatwa Ulu Gombak, dan Suaka Margasatwa Krau di Pahang.

Di Thailand, siamang ada di Suaka Margasatwa Hala Bala yang letaknya ada di perbatasan Thailand dan Malaysia.

Siamang adalah hewan arboreal yang mana sebagian besar waktunya dihabiskan di kanopi pohon bagian tengah ke atas.

Mereka akan cenderung menghindari air karena tidak mempunyai kemampuan untuk berenang.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA