Selamat Datang di TNBBBR, Keluarga Baru Orang Utan!

Kabar gembira datang dari pedalaman Heart of Borneo, tepatnya di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR). Kini rumah itu mempunyai anggota keluarga baru yaitu enam ekor orang utan yang baru saja dilepaskan tanggal 14 Februari 2019 lalu, tepat di hari kasih sayang.

Kenalan Yuk!

Berikut ini daftar nama orang utan yang dilepasliarkan:

1. Maili, induk betina berumur 10 tahun yang dilepasliarkan bersama dengan anaknya, Osin.

2. Osin, anak betina berumur 1,5 tahun hasil perkawinan Maili dan salah satu orang utan jantan yang sedang menjalani rehabilitasi di pulau itu.

3. Lady, orang utan betina berumur 9 tahun yang diselamatkan dari tambang di Marau, Kabupaten Ketapang pada Desember 2010 dan telah menjalani rehabilitasi selama lebih dari delapan tahun.

4. Obi, orang utan jantan usia 8 tahun hasil rehabilitasi di International Animal Rescue (IAR) sejak Juni 2014. Sebelumnya, Obi ditemukan oleh seorang petani di Sungai Padu di sebelah perkebunan kelapa sawit. Obi dipelihara sebagai hewan peliharaan selama 10 bulan dan diberi makan nasi, udang, kue, kadang-kadang buah, dan minuman bersoda yang sangat tidak sesuai.

5. Muria, orang utan betina berumur 8,5 tahun yang disimpan oleh pemilik kios di desa Sumber Rejo di Sandai. Muria telah dipelihara sebagai hewan peliharaan selama lebih dari tiga tahun. Setelah mengetahui bahwa memelihara orang utan adalah ilegal, akhirnya pemilik menyerahkan Muria ke BKSDA Kalimantan Barat untuk rehabilitasi di IAR pada Juni 2014. Muria adalah orang utan dengan perilaku alami yang baik dan juga kandidat perawat Zoya di alam liar.

6. Zoya, anak betina berumur 2,5 tahun yang masih sangat membutuhkan perawatan seorang ibu. Tim rehabilitasi memperkenalkan Muria sebagai ibu angkatnya pada Juni 2018 dan pasangan itu memiliki ikatan yang kuat.

Lokasi Pelepasliaran

Pelpasliaran Orang Utan di TNBBBR

TNBBBR merupakan lokasi pelepasliaran orang utan kedua setelah Hutan Lindung Batikap di Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. TNBBBR dianggap cocok untuk pelepasliaran orang utan karena berukuran luas, memiliki batas alam, memiliki sumber pakan yang cukup, statusnya sebagai taman nasional menjaga orang utan dan habitatnya sebagai kawasan konservasi, aman dari perburuan, baik untuk pemantauan dan dapat mendukung populasi orang utan liar.

Lingkungan tersebut diperlukan untuk mendukung perilaku alami orang utan. Orang utan diharapkan mampu meningkatkan keterampilan alami, menghabiskan waktu mereka untuk memanjat, berburu makanan, dan membangun sarang untuk tidur setiap malam.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA