Prasetyo: Internalisasi untuk Bekal Membangun Kehutanan Indonesia yang Lebih Baik

Forester Act saat ini akan membahas mengenai salah seorang tokoh mahasiswa kehutanan yang berasal dari Sekolah Ilmu Teknologi Hayati (SITH), Institut Teknologi Bandung (ITB). Meski nama kehutanan masih asing apabila muncul dari salah satu perguruan tinggi terbaik Indonesia yang ada di Bandung, namun kontribusinya dalam dunia kehutanan saat ini mulai harus diperhitungkan.

Perannya dalam membawa himpunannya untuk dapat memberikan manfaat dalam dunia kehutanan menjadi poin penting untuk masa depan kehutanan Indonesia. Pria kelahiran Cirebon, 9 Agustus 1996 yang memiliki nama lengkap Prasetyo Sukma Raharjo merupakan ketua HMH (Himpunan Mahasiswa Rekayasa Kehutanan) yang lebih dikenal dengan nama Selva. Selva sendiri merupakan julukan bagi salah satu himpunan yang ada di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Prasetyo Sukma Raharjo

Mahasiswa kehutanan ITB ini juga sangat aktif dalam dunia olahraga, teracatat dia pernah mengikuti klub voli dan klub sepakbola Pemuda Jaya di Jakarta. Untuk pendidikan formalnya sendiri dia pernah mengenyam pendidikan di SD Negeri Bambu 3 Pagi Jakarta, SMP Negeri 117 Jakarta, SMA Negeri 53 Jakarta. Saat ini tentunya sedang berkuliah di Jurusan Rekyasa Kehutanan, Sekolah Ilmu Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (ITB).

Keorganisasian

Ketertarikannya akan dunia organisasi dan kehutanan membawanya menjadi ketua HMH Selva saat ini. Memiliki alasan untuk lebih dekat dengan teman-teman se-jurusan dan tetap berkontribusi untuk sesama menjadi alasan terbesar bagi Prasetyo untuk menjadi ketua HMH Selva. Kontribusi Prasetyo di Selva dilandasi dengan keinginannya untuk dapat menunjukan bahwa Selva yang masih muda belia dapat memberi warna dalam kehutanan Indonesia.

Target yang akan dicapai oleh mahasiswa kehutanan ITB yang sudah tertarik dunia kehutanan semenjak SMA ini selama mengabdi di HMH Selva adalah penguatan dan pengembangan internal organisasi agar nantinya HMH Selva menjadi himpunan yang lebih baik, kokoh dan berkelanjutan.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA