Pohon Cendana (Santalum album): Taksonomi, Kelangkaan, dan Habitat

Di bumi ini terdapat jenis kayu yang memiliki wangi yang dapat bertahan lama.

Konon, wangi dari pohon tersebut bisa bertahan mencapai ratusan tahun. Pohon tersebut menjadi primadona bagi masyarakat dunia khususnya Eropa.

Apakah Anda tahu jenis pohon apa itu? Pohon tersebut banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur terutama di Pulau Sumba.

Nama pohon ini adalah pohon cendana atau sering disebut sandalwood.

Pohon Cendana (Santalum album)

1. Taksonomi

Indian Sandalwood merupakan sebutan dalam Bahasa Inggris dari Cendana. Cendana memiliki nama latin Santalum album L. yang termasuk ke dalam famili Santalaceae.

Taksonomi Cendana memiliki klasifikasi sebagai berikut:

Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Sub Divisi Angiospermae
Kelas Dicotyledonae
Sub Kelas Rosidae
Ordo Santales
Famili Saltalaceae
Genus Santalum
Jenis S. album L.

Cendana memiliki beberapa nama lain yaitu Sirium myrtifolium L., Santalum ovatumm R. Br., dan Santalum myrtifolium (L) Roxb.

2. Status Kelangkaan

Sejak abad ke-15 cendana merupakan pohon yang sangat menjadi primadona bagi manusia di bumi ini karena memiliki manfaat yang banyak.

Pada saat Indonesia masih dijajah oleh Belanda, Pemerintah Belanda memberi cap seluruh pohon ini sebagai tanda kepemilikannya.

Hingga tahun 1980-an peraturan ini masih saja berlaku.

Masyarakat enggan menanam pohon ini karena 85% dari hasil penjualan harus disetorkan ke pemerintah Indonesia dan petani hanya mendapatkan 15% dari hasil pejualan.

Penyebab kelangkaan pohon ini karena hal tersebut, di samping itu juga karena eksploitasi secara besar-besaran yang dilakukan oleh masyarakat.

IUCN mengeluarkan status konservasi cendana sebaga spesies yang rentan (vulnerable).

Saat ini pohon cendana sedang terancam, oleh sebab itu jika tidak dijaga kelestariannya dan dilakukan tindakan penyelamatan untuk mempertahankan Cendana maka pohon ini akan punah.

Menurut data Dinas Kehutanan Kabupaten Timor Tengah Utara, pada tahun 2012 tercatat hanya terdapat 45.428 individu pohon di Kabupaten tersebut, jauh menurun drastis dibandingkan tahun 1980-an.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA