Penguin: Taksonomi, Morfologi, Perkembangbiakan, dan Fakta Menarik

“Penguin adalah salah satu satwa yang digemari banyak orang karena perawakannya yang lucu dan menggemaskan.”

Selain menggemaskan, ternyata ada fakta-fakta menarik yang belum diketahui banyak orang terkait satwa yang satu ini.

Yuk simak ulasan di bawah ini agar Anda mengetahui fakta tersebut!

1. Sekilas tentang Penguin

Penguin di Kutub (pixabay.com)

Penguin adalah salah satu hewan menggemaskan yang berasal dari Kutub Selatan.

Banyak orang menyukai satwa ini karena perawakannya yang lucu.

Selain itu, sebagian orang menyukai satwa ini setelah menonton film Penguins of Madagascar lho.

Film bergenre aksi komedi tersebut menceritakan tentang perjalanan 4 penguin yang mendapatkan misi sebagai agen rahasia.

Hewan yang hidup di daerah dingin ini adalah jenis burung yang tidak bisa terbang, tetapi handal dalam berenang.

Mereka mempunyai beberapa spesies yang pastinya memiliki ciri khas tersendiri sebagai pembeda dan daya tarik.

Secara umum, penguin memiliki bentuk kepala cukup besar, leher pendek, tubuh memanjang, ekor pendek, dan kaki pendek berselaput.

Tubuhnya berwarna hitam dan putih, walaupun ada beberapa spesies yang mempunyai kombinasi warna lain.

2. Taksonomi Penguin

Taksonomi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sistematika, pengelompokan, atau pengklasifikasian makhluk hidup.

Berikut ini taksonomi penguin:

Kingdom Animalia
Filum Chordata
Kelas Aves
Ordo Sphenisciformes
Famili Spheniscidae

Berikut ini adalah 18 genus dan spesies penguin, antara lain:

  • Bermata kuning – Megadyptes antipodes
  • Kaisar – Aptenodytes forsteri
  • Raja – Aptenodytes patagonica
  • Rockhopper selatan – Eudyptes chrysocom
  • Macaroni – Eudyptes chrysolophus
  • Rockhopper utara – Eudyptes moseleyi
  • Jambul Fiordland – Eudyptes pachyrhynchus
  • Snares Island – Eudyptes robustus
  • Royal – Eudyptes schlegeli
  • Jambul tegak – Eudyptes sclateri
  • Little blue – Eudyptula minor
  • Adélie – Pygoscelis adeliae
  • Chinstrap – Pygoscelis antarcticus
  • Gentoo – Pygoscelis papua
  • Afrika – Spheniscus demersus
  • Humboldt – Spheniscus humboldti
  • Megallan – Spheniscus magellanicus
  • Galapagos – Spheniscus mendiculus

3. Status Kelangkaan dan Ancaman

Setidaknya terdapat 18 spesies penguin yang populasinya semakin menurun sehingga ancaman kepunahan pun semakin tinggi.

Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan atau krisis iklim, polusi, pemanasan global, perusakan habitat, predator alami, bencana ekologis seperti tumpahan minyak limbah, dan penangkapan ikan secara berlebihan.

Oleh karena itu, satwa ini tercatat dalam daftar merah atau IUCN Red List dengan berbagai status kelangkaan.

Penguin yang berstatus Least Concern atau berisiko rendah adalah jenis raja, little blue, adélie, chinstrap, dan gentoo.

Penguin yang tercatat berstatus Vulnerable yang berarti rentan adalah jenis rockhopper selatan, makaroni, fiordland, jerat, dan humboldt.

Spesis satwa ini yang masuk ke dalam status Near Threatened yang berarti hampir terancam yaitu jenis kaisar, royal, dan magellan.

Sementara spesies yang berstatus Endangered yang berarti genting atau terancam yaitu rockhopper utara, jambul, bermata kuning, afrika, dan galápagos.

4. Habitat dan Sebaran

Banyak yang berpikir dan mengira bahwa ekosistem atau habitat hewan ini adalah tempat yang dingin dan bersalju.

Memang sebagian besar spesies penguin hanya dapat ditemukan di wilayah yang bersalju seperti di Antartika atau Kutub Selatan.

Hal ini dikarenakan mereka mempunyai fitur tubuh yang sesuai atau mendukung untuk bertahan di tempat yang dingin bahkan beku.

Misalnya seperti bulu pendek tetapi tetap hangat karena mempunyai lapisan lemak yang cukup tebal.

Kemampuan atau fitur tubuh inilah yang menjadikan mereka tetap merasa hangat walaupun hidup di cuaca yang ekstrem.

Faktanya, tidak semua penguin hidup di daerah bersalju lho.

Terdapat spesies penguin yang hidup di wilayah hangat seperti galapagos.

Sesuai namanya mereka hidup di Kepulauan Galapagos yang lokasinya sekitar 600 mil dari pantai Ekuador, Amerika Selatan.

Spesies penguin lainnya yang bisa hidup di tempat hangat adalah penguin yang berjenis magellan.

Spesies yang satu ini bisa ditemukan di pantai Argentina, Pulau Falkand, dan Chili.

Kutub Utara dan Antartika memang mempunyai iklim yang hampir sama dengan Kutub Selatan, tetapi tidak ada satu pun spesies penguin yang bisa ditemukan di sana.

Penguin hidup di Belahan Bumi Selatan, sedangkan yang hidup di Belahan Bumi Utara adalah beruang kutub.

Jadi wilayah jelajah atau sebaran penguin meliputi wilayah di Australia, Angola, Namibia, Chilli, Selandia Baru, Argentina, Afrika Selatan, dan Antartika.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA