Pemanasan Global: Pengertian, Sejarah, Penyebab, dan Dampak

Pemanasan global yang salah satunya disebabkan oleh adanya efek rumah kaca menjadi permasalahan global yang saat ini belum dapat teratasi.

Pemanasan global adalah proses pemanasan suhu rata-rata di bumi akibat adanya ketidaknormalan dari bumi, peristiwa ini sendiri sering dikenal dengan nama “global warming”.

Pemanasan global ini memang benar terjadi. Hal ini telah diidentifikasi juga oleh Intergovernmental Panel in Climate Change (IPPC) di Genewa pada tahun 1996.

Faktanya saat ini sudah banyak gunung-gunung es yang menghilang, sering terjadinya banjir rob, frekuensi siklon tropis yang lebih sering terjadi dan lain hal sebagainya.

Tulisan ini akan membahas secara lengkap mengenai pemanasan global kaitannya dengan perubahan iklim, efek rumah kaca, penipisan lapisan ozon, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pembahasan secara lengkap dan mendalam.

Pemanasan Global

1. Pengertian Pemanasan Global

Natural Resources Defence Council (NRDC) menyebutkan bahwa pemanasan global merupakan suatu proses peningkatan suhu udara karena terperangkapnya panas di atmosfer oleh gas karbondioksida yang dapat menyebabkan perubahan iklim dan menimbulkan berbagai bencana di permukaan bumi.

Sedangkan menurut National Wildflife Federation, pemanasan global atau global warming merupakan proses peningkatan suhu udara di permukaan bumi yang mengakibatkan terjadinya berbagai bencana alam, seperti badai, banjir, kekertingan, dan lain sebagainya.

Tak hanya itu, pemanasan suhu bumi secara universal juga dapat mengakibatkan perubahan landscape kehidupan di permukaan bumi dan membunuh berbagai jenis spesies.

2. Sejarah Pemanasan Global

Global warming bermula ketika terjadinya revolusi industri pada akhir abad ke-18. Revolusi industri itu sendiri merupakan sebuah perubahan pola produksi yang semula mengunakan tenaga manusia berganti menjadi tenaga mesin.

Penggunaan mesin dipilih karena dianggap lebih efisien daripada tenaga manusia sehingga dapat mencapai keuntungan yang lebih besar.

Memang benar keuntungan yang diperoleh lebih besar, namun penggunaan mesin akan memerlukan bahan bakar fosil dalam jumlah yang banyak dan menghasilkan gas buangan dari hasil pembakaran atau emisi gas rumah kaca.

Macam-macam emisi gas rumah kaca meliputi uap air, karbondioksida, metan, nitogen oksida, klorofluorokarbon, dan lain sebagainya.

Sejak awal revolusi industri, konsentrasi kardondioksida pada atmosfir bertambah hingga kurang lebih 30%, konsentrasi gas metan bertambah 15%, sedangkan konsentrasi asam nitrat di atmosfir bertambah hingga 15% juga.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) bahkan menyatakan bahwa sebagaian besar peningkatan suhu rata-rata global telah terjadi sejak pertengahan abad ke-20.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA