Paus: Taksonomi, Peranan, Ciri-ciri, dan Jenis

“Paus adalah hewan mamalia laut terbesar di dunia yang seringkali disebut bahkan digolongkan sebagai ikan.”

Banyak sekali informasi mengenai paus yang masih belum diketahui oleh banyak orang.

Beberapa di antaranya akan dijelaskan di artikel ini, yuk baca selengkapnya!

Paus

1. Taksonomi Paus

Taksonomi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang membahas atau mempelajari tentang pengklasifikasian atau penggolongan sistematika makhluk hidup.

Di bawah ini merupakan taksonomi dari hewan paus:

Kingdom Animalia
Filum Chordata
Kelas Mamalia
Subkelas Eutheria
Ordo Cetacea

2. Morfologi

Morfologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari atau membahas tentang bentuk dan struktur dari makhluk hidup atau organisme.

Berikut ini adalah morfologi dari paus.

Secara morfologi, Cetacea dibagi menjadi dua kelompok yaitu paus bergigi (toothed whale) dan paus sikat (ballen whale).

Spesies paus sikat yang mempunyai ukuran tubuh paling besar adalah paus biru, sementara pada spesies bergigi adalah paus sperma.

Umumnya, tubuh dari spesies Cetacea berbentuk memanjang dan ramping.

Hewan ini mempunyai tungkai bagian depan yang disebut sebagai sirip samping atau flipper.

Terdapat sirip pada bagian punggung semua spesies Cetacea, kecuali finless porpoise dan right whale dolphin.

Sirip punggung berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan membantu dalam kondisi berbelok secara mendadak.

Tinggi dari sirip punggung pada hewan ini bisa mencapai 1,8 meter.

Spesies yang mempunyai sirip punggung dengan ukuran tersebut atau paling besar adalah paus pembunuh.

Semua spesies Cetacea mempunyai lapisan lemak atau blubber dengan ketebalan hingga 60 cm, tidak mempunyai daun telinga, tidak mempunyai leher, tidak mempunyai kelenjar keringat, tidak berambut kecuali untuk bayi dari beberapa spesies, dan mempunyai ekor yang bercagak atau fluke sebagai penggerak.

Paus sikat atau ballen whale tidaklah bergigi tetapi mempunyai sikat yang bentuknya mirip seperti ijuk berwarna hitam dan cokelat.

Sikat tersebut memiliki fungsi sebagai penyaring setelah menelan air yang berisi kumpulan mangsa.

Pada umumnya sirip samping, bentuk semburan napas, ekor, kepala, serta warna pada bagian tubuh tertentu dari Cetacea menjadi kunci untuk mengidentifikasi spesies.

Misalnya seperti paus sperma yang merupakan satu-satunya hewan Cetacea dengan lubang napas menjorok ke kiri, sementara paus bryde merupakan satu-satunya yang mempunyai tiga buah garis menonjol pada bagian atas kepala.

3. Status Kelangkaan

Semua spesies paus di Indonesia berstatus dilindungi oleh pemerintah berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 45 tahun 2009 yang memperkuat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990.

Pemanfaatan hewan ini diatur dalam beberapa kebijakan yang melibatkan banyak pihak atau multilateral, di antaranya adalah International Union for Conservation of the Nature (IUCN), International Whaling Commission (IWC), Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), Convention on Biological Diversity (CBD), dan Convention on Migratory Species (CMS).

IUCN (International Union for Conservation of the Nature) menyatakan bahwa hanya terdapat tiga jenis baleen whale yang masuk ke dalam kategori genting atau endangered.

Tiga jenis toothed whale masuk ke dalam kategori rentan atau vulnerable.

Semua spesies baleen whale dan beberapa spesies toothed whale masuk ke dalam daftar Apendiks I CITES yang berarti daftar seluruh spesies tumbuhan dan satwa yang tidak diperbolehkan untuk segala bentuk perdagangan internasional serta larangan untuk memanfaatkan bagian tubuhnya.

Sebagian besar spesies lainnya masuk ke dalam daftar Apendiks II CITES atau daftar spesies yang tidak terancam punah, tetapi bisa saja punah jika perdagangan dilakukan terus-menerus tanpa memedulikan peraturan yang telah ditetapkan.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA