Miris, Perayaan Tahun Baru di Yogya “Diwarnai” Animal Abuse

Malam pergantian tahun disikapi dengan cara yang berbeda-beda oleh setiap orang. Tidur seperti biasa, barbeque party dengan keluarga dan sahabat, movie marathon di rumah, dan masih marak pula melewati malam tahun baru dengan acara selebrasi yang terkadang berlebihan.

Perayaan pergantian tahun secara bersar-besaran bahkan kadang berlebihan membutuhkan berbagai persiapan. Lapangan luas disiapkan, konser diselenggarakan, kembang api dinyalakan, hingga yang terbaru ini adalah release the wishing bird.

Animal Abuse di Seven Sky Lippo Plaza Jogja

Animale Abuse Pada Burung
Burung mati – sumber: superkicau.com

Acara bertajuk “Glow New Year Party” yang diselenggarakan di Seven Sky Jogja, rooftop Lippo Plaza Jogja menuai banyak kritik. Sebab, salah satu rangkaian acaranya adalah kegiatan release the wishing bird. Dengan buaian kalimat “the first experience in your life and the unforgettable moment“, kegiatan ini justru menjadi momen animal abuse yang sangat memprihatinkan.

Bagaimana tidak, acara yang dimotori oleh XO Production sebagai event organizer ini menggunakan ribuan burung untuk dilepaskan secara bersama-sama di malam hari. Kesalahan pertama adalah burung tersebut bukanlah tergolong hewan nokturnal. Benar saja, hanya puluhan burung dari ribuan yang disiapkan yang mampu terbang.

Cara pihak penyelenggara memperlakukan burung juga sangat tidak layak. Berdasarkan cerita dari akun instagram @nindandr, burung-burung kecil dimasukkan satu per satu ke dalam kantong kertas kecil, diikat, dan hanya diberi satu lubang kecil untuk keluar masuk udara. Kantong berisi burung tersebut ditumpuk dalam satu kardus. Beberapa sumber mengatakan, sejak sore ribuan burung tersebut tidak diberi makan.

Saat acara release the wishing bird, tidak banyak peserta yang mengambil kantong berisi burung tersebut. Pihak panitia pun seolah tidak bertanggung jawab dengan nasib ribuan burung dalam kantong. Alih-alih menitipkan doa dan harapan pada burung, burung-burung kecil berwarna coklat itu justru banyak yang berjatuhan karena tidak kuat terbang. Tidak sedikit pula burung-burung yang terinjak mati oleh para peserta.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA