Melinjo (Gnetum gnemon): Tempat Tumbuh, Manfaat, dan Tips Mengolah

“Melinjo adalah salah satu tanaman yang seringkali dijadikan sebagai bahan masakan, misalnya campuran sayur asam dan keripik.”

Tanaman ini juga dikenal mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan.

Memangnya apa saja manfaatnya?

Cari tahu jawaban beserta informasi lainnya di bawah ini!

1. Taksonomi

Tanaman yang satu ini juga mempunyai beberapa nama lokal atau nama lain, seperti maninjo (Makassar), belinjo dan mlinjo (Jawa), ku’lang (Selayar), bago (Melayu dan Tagalog), tangkil (Sunda), bidau (Melayu Kapuas Hulu), dan khalet (Kamboja).

Sebagai permulaan untuk mengenal melinjo, sebaiknya baca taksonomi atau klasifikasinya terlebih dahulu.

Berikut ini adalah daftarnya, yaitu:

Kingdom Plantae
Subkingdom Viridiplantae
Infrakingdom Streptophyta
Superdivisi Embryophyta
Divisi Tracheophyta
Subdivisi Spermatophytina
Kelas Gnetopsida
Subkelas Gnetidae
Ordo Ephedrales
Famili Gnetaceae
Genus Gnetum
Spesies Gnetum gnemon

2. Morfologi

Setelah mengetahui taksonomi atau klasifikasi pohon melinjo, Anda juga perlu tahu bagaimana morfologinya.

2.1 Akar

Tumbuhan yang satu ini mempunyai jenis akar tunggang yang bisa menembus tanah hingga 5 meter dalamnya.

2.2 Daun

Daun melinjo berbentuk oval dengan jenis daun tunggal.

Tepi daunnya ini rata dan tulang daun berbentuk menyirip.

Jika daun disobek maka akan tampak serabut halus yang berwarna putih.

Pohon melinjo

2.3 Batang

Tanaman yang satu ini bisa tumbuh besar dan tingginya bisa mencapai 15 meter hingga 25 meter.

Bentuk batang melinjo adalah bulat dengan diameter kurang lebih sekitar 10 cm hingga 20 cm.

2.4 Buah atau Biji

Apakah melinjo berspora?

Tanaman ini tidak menghasilkan spora dan berkembang biak dengan bunga.

Melinjo termasuk tanaman berbiji terbuka dan tidak memproduksi buah sejati.

Buah hasil produksi tanaman ini seringkali dikenal sebagai biji melinjo yang terbungkus kulit luar berdaging.

Berbicara tentang kulit, apakah kulit melinjo berbahaya?

Kulitnya ini seringkali dijadikan sebagai bahan campuran masakan.

Oleh karena itu jika dikatakan berbahaya jawabannya adalah tidak, bahkan mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan.

2.5 Bunga

Melinjo apakah berbunga?

Jawabannya adalah ya, tetapi mereka tidak memproduksi bunga sejati.

Bunganya tumbuh di bagian ketiak daun dan tergolong sebagai bunga tidak sempurna yang berumah dua.

Dikatakan tidak sempurna karena bunga jantan pada tanaman ini terdiri dari benang sari, sementara bunga betina terdiri dari karangan bulir yang terpisah.

Bunga ini tidak bisa melakukan proses penyerbukannya sendiri melainkan membutuhkan bantuan, misalnya dari air, angin, hewan, dan manusia.

3. Tempat Tumbuh dan Sebaran

Melinjo bisa tumbuh dengan baik di tanah liat/ lempung, tanah berpasir, berkapur, tetapi tidak tahan dengan tanah tergenang air, dan tidak tahan dengan tanah berkadar tinggi.

Ketinggian tempat tumbuh tanaman yang satu ini adalah 0 – 1.200 mdpl.

Tempat yang nantinya akan digunakan untuk tempat tinggal mereka harus terkena sinar matahari dan luas terbuka.

Tanaman ini tidak membutuhkan tanah bernutrisi tinggi dan tidak hanya tumbuh di iklim khusus.

Namun, mereka lebih mudah ditemukan di daerah dengan iklim kering hingga tropis.

Hal ini menjadikan melinjo juga bisa dengan mudah ditemukan di berbagai daerah di Asia Tenggara, kecuali daerah pantai karena tidak tahan dengan kadar garam yang tinggi.

Di Indonesia sendiri, mereka lebih sering tumbuh di pekarangan rumah, kebun, dan hutan.

4. Status Kelangkaan

Berdasarkan data dari IUCN, status kelangkaan melinjo adalah Least Concern yang berarti berisiko rendah.

Populasi tanaman ini memang masih sangat tinggi dan mudah ditemukan di mana pun.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA