Mata Air: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Pengelolaan

Mata air (spring water) merupakan penghasil air bersih yang biasa masyarakat gunakan untuk berbagai keperluan hidup. Air yang berasal dari mata air biasanya merupakan air yang sudah layak konsumsi karena mengalami purifikasi secara alami (self purification). Selain itu, mata air pun biasanya dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan berbasis air untuk mendapatkan pasokan air layak konsumsi.

Mata air ini seringkali dikaji oleh berbagai disiplin ilmu, misalnya geologi, hidrogeologi, geografi, geofisika, hidrologi hutan, dan sebagainya. Berbagai penelitian mengenai hal ini pun telah banyak dilakukan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Pembahasan lengkap mengenai mata air dapat disimak pada artikel ini.

Pengertian dan Proses Terbentuknya Mata Air

Mata Air

Mata air memiliki berbagai pengertian menurut berbagai para ahli di bidang yang berbeda pula.

Menurut Tolman dalam bukunya “Groundwater” spring water adalah pemusatan keluarnya air tanah yang muncul di permukaan tanah sebagai arus dari aliran air tanah.

Spring water dapat terbentuk akibat terpotongnya aliran air tanah oleh bentuk topografi setempat dan air keluar dari batuan (Prastowo 2008). Berdasarkan proses terbentuknya maka keluarnya air tanah biasanya terdapat di daerah kaki bukit, lereng, lembah perbukitan, dan di daerah dataran.

Jenis-Jenis Mata Air

Menurut Bryan (1919) dalam Todd (1980) klasifikasi mata air dibedakan berdasar tenaga keluarnya air dari dalam tanah. Klasifikasi ini dibedakan menjadi tenaga gravitasi dan tenaga non gravitasi.

Mata air yang berasal dari tenaga non gravitasi (non gravitational spring) meliputi:

  • mata air vulkanik
  • mata air celah
  • mata air hangat
  • mata air panas

Sedangkan, mata air yang berasal dari tenaga gravitasi dibedakan menjadi:

  • mata air depresi (depresion spring) yang terbentuk apabila permukaan air tanah (water table) terpotong oleh topografi
  • mata air kontak (contact spring) terjadi apabila lapisan yang tidak kedap air berada di atas lapisan kedap air sehingga air keluar dari dalam tanah
  • mata air artesis (artesian spring) terjadi karena air yang berada dalam lapisan akuifer tertekan muncul ke atas permukaan akibat adanya kebocoran pada lapisan batuan kedap air
  • mata air turbuler (turbulence spring) merupakan saluran-saluran alami pada formasi kulit bumi, seperti gua lava atau joint.
KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA