Lintah: Taksonomi, Perkembangbiakan, dan Fakta Menarik

“Lintah adalah salah satu spesies yang berkerabat dekat dengan cacing tanah.”

Terdapat lebih dari 650 spesies lintah yang sudah tersebar di seluruh dunia.

Di antaranya ada beberapa spesies yang bahkan dimanfaatkan sebagai obat.

Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai taksonomi, morfologi, habitat, sebaran, perilaku, perkembangbiakan, dan fakta menarik dari lintah.

Kalau penasaran yuk simak sampai selesai!

1. Taksonomi Lintah

Berikut adalah taksonomi dari lintah, yaitu:

Kingdom Animalia
Subkingdom Bilateria
Filum Annelida
Kelas Clitellata
Subkelas Lumbriculata
Ordo Hirudinida
Famili Hirudinidae
Subfamili Hirudinariinae
Genus Hirudo

2. Morfologi

Berikut adalah morfologi dari hewan kerabat cacing tanah yang mempunyai tumbuh kenyal itu:

2.1 Bentuk

Bentuk dari hewan ini adalah vermiform (berbentuk ulat atau menyerupai cacing) dengan panjang 10-15 cm tergantung pada spesiesnya.

Bentuknya sempit di bagian ujung anterior (bagian depan) dan melebar di bagian posterior (bagian belakang).

Punggungnya cukup cembung dengan permukaan perut yang tidak rata.

Tubuh lintah mempunyai elastisitas ekstrem yang berfungsi untuk memungkinkan mereka dalam mengembang dan mengontraksikan otot.

Bagian tubuh lintah sendiri dibagi menjadi 6 yaitu chepalic, praclitellar, clitellar, tengah, caudal, dan posterior.

Bagian chepalic adalah bagian di mana terdapat mata dan penghisap anterior.

Praclitellar merupakan bagian yang terdapat nephiridiopores atau suatu lubang yang berfungsi untuk mengeluarkan sisa metabolisme.

Bagian clitellar terdapat alat kelamin dan klitel yang akan terbentuk saat musim kawin.

Pada bagian tengah tubuh lintah juga terdapat nephiridiopores.

Bagian caudal terdapat anus di tengah punggung, sementara posterior adalah bagian belakang.

Di ujung posterior sendiri terdapat penghisap yang berfungsi untuk penggerak dan perlekatan.

2.2 Warna

Tubuh hewan ini permukaan punggungnya berwarna hijau zaitun dan permukaan perutnya berwarna orange kekuning-kuningan.

Adapun garis-garis berbeda yang nampak di tubuhnya mempunyai warna berbeda sesuai dengan spesiesnya.

Lintah (pixabay.com)

2.3 Penghisap

Hewan bertubuh kenyal ini mempunyai dua penghisap yaitu di bagian depan (anterior) dan di bagian belakang (posterior).

Alat penghisap bagian depan milik hewan ini mempunyai fungsi utama yaitu sebagai mulut atau untuk menghisap darah.

Sementara fungsi dari penghisap bagian belakang untuk membantu bergerak dan bertahan.

Cincin luar rahang lintah yang ada di bagian depan penghisap sangatlah berotot dan mudah menempel.

Bagian dalam dari cincin ini terdapat lapisan cincin gigi mirip seperti gergaji yang fungsinya untuk menembus kulit korban dan menggali ke dalam daging inang sampai menemukan aliran darah.

3. Habitat dan Sebaran

Sebagian besar spesies lintah bisa ditemukan di air tawar yang dangkal.

Namun, kurang lebih sekitar satu per lima spesies hewan ini hidup di laut dan ada juga yang hidup di tanah lembap atau menempel di vegetasi hutan.

Hewan ini ditemukan di jenis habitat tropis, sedang, terestrial, kutub, air tawar, dan air asin atau laut.

Di bioma terrestrial mereka ditemukan di hutan hujan.

Di bioma perairan mereka ditemukan di sungai, pesisir, kolam, danau, rawa, pelagis (laut lepas atau terbuka), dan bentik (dasar laut).

Lintah darat biasanya ditemukan di dedaunan rendah di hutan hujan basah atau di tanah.

Di hutan yang kering mereka bisa ditemukan di tanah yang cukup lembap karena rembesan air.

Sebagian besar dari mereka tidak bisa berenang, tetapi bisa bertahan di dalam rendaman air.

Lintah yang hidupnya di habitat dingin atau kering akan mengubur dirinya di dalam lumpur.

Jika mereka dalam kondisi yang kekurangan air, tubuhnya akan berkontraksi menjadi kering dan kaku.

Di dalam kondisi seperti ini, mereka hanya perlu beberapa tetes air saja dalam waktu kurang lebih sekitar 10 menit untuk bisa menjadi aktif kembali.

Spesies yang hidup di air tawar akan lebih senang berada di perairan tenang dengan aliran air yang tidak terlalu deras.

Meskipun seperti itu, terdapat pula spesies yang senang hidup di sungai dengan aliran air deras.

Terdapat beberapa spesies yang dianggap amfibi atau bisa hidup di dua alam yaitu darat dan perairan.

Salah satu spesies lintah yang terkenal atau populer adalan Hirudo medicalis yang seringkali digunakan untuk keperluan medis.

Seiring berjalannya waktu populasi spesies ini semakin berkurang salah satu penyebabnya adalah hilangnya habitat dan pencemaran air.

Sebaran hewan ini ada di pulau-pulau continental dan vulkanik seperti Madagaskar, Indonesia, Australia, Filipina, Papua Nugini, Seychelles, dan pulau-pulau Pasifik Selatan.

Adapun spesies Tritetrabdella dan Haemadipsa tersebar di wilayah India, mulai dari Asia Tenggara hingga Asia Timur.

4. Status Kelangkaan

Sebagian besar spesies hewan ini tidak dalam kondisi diancam bahaya kepunahan.

Namun, terdapat satu spesies yaitu lintah obat Hirudo medicinalis yang sudah mendapatkan perlindungan hukum karena keberadaannya diperlukan untuk keperluan medis dan penelitian.

Menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature) dalam lampiran Perjanjian CITES, status kelangkaan lintah adalah berisiko rendah atau LC (Least Concern).

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA