Kecubung (Datura metel): Morfologi, Tempat Tumbuh dan Fakta Menarik

“Kecubung adalah tanaman perdu berumur pendek yang banyak tumbuh di wilayah beriklim hangat dan mempunyai bentuk bunga serta buah yang unik.”

Tidak hanya unik, tanaman ini juga bisa menimbulkan efek samping seperti mabuk atau berhalusinasi.

Setelah membaca artikel ini Anda akan tahu banyak fakta menarik mengenai tanaman kecubung.

Oleh karena itu, baca hingga akhir agar mendapatkan keseluruhan informasinya!

1. Taksonomi

Kecubung mempunyai beberapa nama lain atau nama lokal yaitu:

  • Toru mabo (Nias)
  • Kacubueng (Minangkabau)
  • Kacubu (Melayu)
  • Kacubung (Jawa)
  • Kucubung (Sunda)
  • Kacobhung dan cobhung (Madura)
  • Bulutuhe (Gorontalo)
  • Kacubu (Manado)
  • Karontongan tahuntungan (Minahasa)
  • Kacubong (Makassar)
  • Kecubung cenik (Bali)
  • Tampong-tampong (Bugis)
  • Bembe (Bima), kacubu (Halmahera)
  • Padura (Ternate)
  • Toruapale (Seram)
  • Babotek (Timor).

Selain itu, tanaman ini juga dikenal dengan nama lain di berbagai negara lainnya seperti jimson weed, upright datura flower, aple of peru, dan loco weed (Inggris), devil’s trumpet dan angel’s trumpet, metel, hindu datura, dan Indian thornapple (Eropa), serta toloache (Meksiko).

Bunga kecubung

Berikut ini adalah taksonominya, antara lain:

Kingdom Plantae
Subkingdom Viridiplantae
Infrakingdom Streptophyta
Superfilum Embryophyta
Filum Tracheophyta
Subfilum Spermatophyta
Kelas Magnoliopsida
Superordo Asteranae
Ordo Solanales
Famili Solanaceae
Genus Datura
Spesies Datura metel L.

 

2. Morfologi

Di bawah ini adalah morfologi atau ciri dari tanaman kecubung antara lain:

2.1 Biji

Kecubung mempunyai biji yang mendominasi isi buahnya.

Bijinya berwarna cokelat dan hitam yang tumbuh secara bergerombol.

2.2 Buah

Buahnya berbentuk bulat dan dilapisi duri tumpul pada bagian luarnya.

Oleh karena itu, mereka juga seringkali disebut sebagai apel berduri.

Saat masih muda buahnya berwarna hijau sementara jika sudah kering warnanya akan berubah menjadi cokelat.

Isi buah tanaman ini adalah segerombol biji dengan daging yang sangat tipis.

2.3 Bunga

Tanaman yang satu ini mempunyai bunga wangi berbentuk trompet besar dengan ukuran 15 cm hingga 20 cm.

Mereka bisa tumbuh sepanjang tahun dan mempunyai warna yang beragam mulai dari putih, merah muda, kuning, hingga ungu.

2.4 Daun

Daun kecubung pada umumnya berbentuk bulat telur atau oval dengan permukaan halus, sedikit berbulu.

Jenis daunnya adalah daun tunggal dan tumbuh saling berhadapan.

Bagian pinggiran daun ini mempunyai tekstur cukup tajam.

2.5 Pohon

Kecubung adalah tanaman perdu dengan batang atau kayu yang tebal dan keras.

Perlu diketahui bahwa tanaman perdu adalah tanaman berkayu yang hanya bisa tumbuh kurang dari 6 meter.

Tanaman kecubung sendiri hanya bisa tumbuh setinggi 1.8 m hingga 3 m.

3. Tempat Tumbuh dan Sebaran

Tempat tumbuh tanaman kecubung adalah di dataran rendah dan tempat terbuka

Mereka bisa tumbuh di jenis tanah yang tidak terlalu lembap dan bersemak.

Tanaman ini telah tersebar hingga India, Afrika Timur, dan beberapa pulau dengan iklim hangat hingga tropis.

Mereka juga dibudidayakan di banyak negara karena mempunyai banyak kandungan dan bunganya yang cantik sebagai tanaman hias

Masih dipertanyakan dari mana asal-usul tanaman kecubung ini.

Ada penelitian dan ahli yang mengatakan asalnya dari Asia Tenggara, Amerika, hingga India.

Abstrak makalah dari Kew’s Plants of the World Online menyatakan bahwa ada 7 hingga 9 spesies yang umumnya diakui berasal dari bagian selatan benua Amerika Utara dan pulau di sekitarnya.

Ada 5 spesies yang asli dari Meksiko dan 2 spesies lainnya yaitu Datura ferox di China dan Datura metel di Asia.

Di Indonesia sendiri tanaman kecubung dibiarkan tumbuh liar.

Di Afrika Timur tanaman ini secara umum tumbuh di pantai dan dibudidayakan di lahan pertanian atau kebun.

Di beberapa daerah, tanaman ini juga banyak tumbuh di tempat sampah atau daerah terganggu.

4. Status Kelangkaan

Status kelangkaan atau status konservasi tanaman ini menurut IUCN adalah Not Evaluated yang berarti masih belum dievaluasi.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA