Kecoak: Taksonomi, Morfologi, Perilaku, Cara Mengusir, dan Bahaya

“Kecoak adalah salah satu hewan yang dibenci banyak orang karena menjijikan, mengganggu, dan membawa berbagai penyakit.”

Di bawah ini adalah informasi lengkap mengenai hewan berwarna cokelat ini.

Baca informasinya hingga akhir ya!

1. Taksonomi

Kecoak (pixabay.com)

Berikut ini adalah taksonomi kecoak, yaitu:

Kingdom Animalia
Sub Kingdom Bilateria
Filum Arthropoda
Sub Filum Hexapoda
Kelas Insecta
Sub Kelas Pterygota
Ordo Blattodea
Famili Blattidae
Sub Famili Blattinae
Genus Periplaneta
Spesies Periplaneta, Americana, Blattella, Germanica, Asahinai

Di dunia terdapat kurang lebih sekitar 3.500 spesies kecoak.

Empat di antaranya bisa ditemukan di dalam rumah yaitu Periplaneta americana, Blattela germanica, Blattaorientalis, dan Supella langipalpa.

Kecoak yang paling berat adalah Rhinoceros australia dengan berat 30 gram dan yang terkecil yaitu Fungicola attaaphila dengan panjang sekitar 3 mm.

2. Morfologi

Berikut ini adalah morfologi kecoak, yaitu:

2.1 Bentuk

Kecoak mempunyai tubuh berbentuk oval dan pipih.

Kepalanya tersembunyi di bawah pronotum (bagian atas dengan permukaan keras), mempunyai satu mata tunggal, antena panjang, tiga pasang kaki, dan sayap dua pasang.

2.2 Warna

Warna tubuh kecoak cukup beragam sesuai dengan spesiesnya.

Sebagian besar kecoak, tubuhnya berwarna cokelat dengan garis melintang di sayap.

Ada juga yang berwarna cokelat kemerahan dengan pola angka 8 berwarna kekuningan yaitu kecoak Amerika.

Kecoak Jerman memiliki tubuh berwarna cokelat muda dengan dua garis cokelat gelap.

2.3 Ukuran

Ukuran tubuh hewan ini pun juga cukup beragam sesuai dengan spesiesnya.

Biasanya kecoak yang belum dewasa ukuran tubuhnya sekitar 2 mm sampai 5 mm, sedangkan yang dewasa ukurannya sekitar 3,5 cm hingga 4,1 cm.

Adapun kecoak dengan ukuran terbesar di dunia yaitu memiliki panjang sekitar 6 cm.

2.4 Kepala

Pada bagian kepala kecoak, terdapat mulut yang digunakannya untuk mengunyah makanan.

Adapun sepasang mata majemuk yang bisa membedakan terang dan gelap.

Ada juga sepasang antena panjang yang berfungsi sebagai alat indera untuk mendeteksi bau dan vibrasi di udara.

Saat istirahat, kepala mereka akan ditundukkan ke bawah protonum yang bentuknya mirip perisai.

2.5 Sayap

Kecoak mempunyai dua pasang sayap yang bisa digunakan untuk terbang.

Sepasang sayap bagian depan teksturnya cukup kasar sementara bagian belakang merupakan selaput yang menutupi dan melindungi sayap depan.

Kecoak muda atau nimfa tidak mengembangkan sayapnya hingga dewasa.

Namun, ternyata tidak semua kecoak bersayap bisa terbang.

Pada beberapa spesies memang mempunyai sayap, hanya saja terlalu kecil jika digunakan untuk terbang dan ada juga yang sayapnya panjang, tetapi hanya spesies jantan saja yang bisa terbang.

2.6 Kaki

Bagian dada kecoak terdapat tiga pasang kaki yang disebut prothoracic, mesothoracic, dan metathorcic.

Prohoracic adalah kaki bagian depan yang pendek dan berfungsi untuk rem.

Mesothoracic adalah kaki bagian tengah untuk mempercepat atau memperlambat.

Metathorcic adalah kaki bagian belakang yang menggerakkan kecoak untuk bisa bergerak ke depan.

3. Habitat dan Sebaran

Habitat Kecoak (pixabay.com)

Habitat kecoak pada umumnya ada di tempat yang lembab, gelap, dan basah.

Namun, mereka juga bisa hidup di daerah kering dengan sedikit air.

Mereka banyak ditemukan di permukiman warga atau lebih tepatnya di dalam rumah, seperti kamar mandi, dapur, kamar, garasi, gudang, dan lain-lain.

Di luar rumah, mereka bisa ditemukan di tong sampah, kayu busuk, tumpukan daun, selokan, pipa air, pekarangan, dan tempat lain yang menurut mereka nyaman untuk ditinggali serta berkembang biak.

Adapun spesies Bromeliad phytotelmata hidup di dekat permukaan air dan dapat menyelam untuk mencari makanan.

Spesies lain hidup di kanopi hutan dan akan bersembunyi di dedaunan saat siang hari kemudian muncul di malam hari untuk mencari makan.

Populasi hewan ini sebarannya sangatlah melimpah dan bisa hidup di berbagai lingkungan baik itu tropis maupun subtropis.

Mereka bisa hidup di suhu rendah, bahkan memungkinkan bisa hidup di Kutub Utara.

Penyebaran kecoak sendiri tergantung dengan spesiesnya.

Misalnya Periplaneta americana banyak ditemui di Malaysia, Tiongkok, Singapura, Thailand, Indonesia, Pakistan, dan India.

4. Status Kelangkaan

Berdasarkan data IUCN, ada dua spesies kecoak yang masuk dalam daftar IUCN Red List dengan status terancam punah dan sangat terancam.

Kedua spesies tersebut yaitu Delosia ornata dan Nocticola gerlachi.

5. Perilaku dan Cara Hidup

Kecoak termasuk hewan omnivora atau pemakan segala, termasuk daging dan tumbuhan.

Makanan favorit mereka adalah makanan berminyak, pati, permen, daging, makanan busuk, roti, buah, dan masih banyak lagi.

Peran kecoak dalam ekosistem atau rantai makanan adalah sebagai sumber makanan bagi predator alaminya yaitu berbagai jenis burung, mamalia, amfibi, avians, dan reptile.

Mereka juga berperan sebagai pengurai yang akan membantu mempercepat proses daur ulang vegetasi dengan memakan tanaman busuk.

Mereka biasanya bersarang di suatu tempat yang bau dan jorok.

Sarangnya juga berisi kumpulan koloni kecoak, telur, kecoak mati, dan kulit bekas.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA