- Mengetahui penyebab kerusakan dengan mencari data dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai sejarah kerusakan lahan hutan serta latar belakang sosial kultur ekonomi yang ada.
- Membuat susunan database mengenai keanekaragaman hayati di lokasi tersebut.
- Mengidentifikasi aspek ekologi kawasan untuk mendapatkan data mengenai komposisi dan struktur serta persebaran vegetasi sebelumnya dengan plot sampling.
- Menyeleksi spesies endemik dengan kunci identifikasi.
- Mengidentifikasi penanaman.
- Melakukan pendekatan secara regenerasi.
- Menyeleksi spesies dengan koleksi biji-bijian.
- Penanaman.
- Pemeliharaan.
- Pemantauan.
7. Wisata di Hutan Mangrove
Indonesia memiliki banyak hutan mangrove yang terbentuk secara alami. Kawasan hutan ini juga dapat berfungsi sebagai potensi destinasi wisata alam dan sarana edukasi. Di beberapa lokasi, hutan tipe ini dijadikan sebagai destinasi wisata alam di antaranya:
7.1 Hutan Mangrove Muara Angke
Destinasi wisata yang satu ini bertempat di Jakarta atau berada pada bagian utara Pulau Jawa. Meskipun di sepanjang garis pantai Jakarta hutan mangrove dapat tumbuh, tidak semua hutan ini dapat dikunjungi sebagai tempat destinasi wisata.
Salah satu hutan mangrove yang dapat dikunjungi sebagai wisata yaitu Hutan Mangrove Muara Angke. Wisata ini juga merupakan habitat bagi satwa endemik yaitu monyet. Monyet ini secara tidak disadari membantu penyebaran bibit bakau secara alami.
7.2 Hutan Mangrove Rembang
Destinasi wisata ini berada di Provinsi Jawa Tengah. Lokasi wisata ini sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing untuk sekedar bersantai atau menghabiskan waktu liburan dengan menikmati pemandangan. Lokasinya yang mudah dijangkau dari pusat kota menjadi nilai tambah bagi Hutan Mangrove Rembang untuk menarik para wisatwan.
7.3 Hutan Mangrove Tapak Tugurejo
Keindahan yang dimiliki destinasi wisata yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah ini membuat para wisatawan berdatangan untuk mengunjunginya. Destinasi wisata alam ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit yang berada di pesisir utara Semarang.
7.4 Hutan Mangrove Tarakan
Destinasi wisata yang satu ini memiliki areal yang cukup luas yaitu mencapai 21 ha dan terdapat berbagai jenis tanaman bakau. Tempat wisata ini berada di Tarakan, Kalimantan Timur. Selain menjadi paru-paru kota Tarakan, destinasi wisata ini dapat digunakan sebagai penelitian untuk pengamatan ekosistem tanaman mangrove.
7.5 Hutan Mangrove Margomulyo
Destinasi wisata alam yang satu ini terletak di Balikpapan, Kalimantan Timur. Hutan ini termasuk hutan konservasi, oleh karena itu keberadaannya dilindungi oleh pemerintah. Walaupun digunakan sebagai hutan konservasi, hutan ini dapat dikunjungi para wisatawan. Satwa endemik yang terdapat di hutan ini adalah kepiting laut.
7.6 Hutan Mangrove Wanasari
Destnasi wisata ini berlokasi di Pulau Bali. Di tempat wisata ini terdapat pusat informasi mangrove sehingga sering digunakan penelitian untuk menggali informasi tentang mangrove. Hutan ini memiliki keanekaragaman hayati yang cukup banyak dan terdapat berbagai satwa seperti burung. Jika kita ingin melihat seluruh bagian hutan, kamu bisa mendatangi menara pengawas dan menggunakan teropong di atas menara pengawas.
Keberadaan ekosistem hutan mangrove di Indonesia memiliki peranan sangat penting bagi flora dan fauna di sekitar pesisir pantai. Ekosistem mangrove menjadi tempat berkembang biak berbagai satwa. Selain itu, keberadaan tipe hutan ini sangat penting bagi mitigasi perubahan iklim karena mangrove mampu menyerap CO2.
Oleh karena itu, hutan mangrove perlu dijaga keberadaannya mulai saat ini. Jika terjadi kerusakan pada tipe hutan ini, maka akan sangat berdampak bagi seluruh kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Dampak yang akan terjadi seperti meningkatnya perubahan iklim, abrasi, intruksi air laut ke daratan, pencemaran air laut, dan terancamnya kehidupan berbagai makhluk hidup yang tinggal di dalamnya.
Referensi: