Babirusa (Babyrousa babyrussa): Jenis, Habitat, Perilaku, dan Makanan

“Babirusa adalah hewan yang tubuhnya seperti babi, tetapi memiliki gigi taring atas cukup panjang layaknya rusa”.

Masih ada banyak orang yang merasa asing dengan satwa bernama babirusa. Padahal hewan ini adalah hewan endemik atau hanya hidup di Sulawesi.

Anda ingin tahu lebih banyak tentang babirusa, bukan?

Yuk, langsung saja simak informasinya di bawah ini ya!

1. Taksonomi

Babirusa

Nama babirusa sendiri diambil dari nama hewan “babi” dan “rusa”.

Mengapa demikian?

Hal ini dikarenakan hewan ini mempunyai tubuh seperti babi, tetapi bertanduk panjang layaknya rusa.

Berikut ini adalah taksonomi atau klasifikasi babirusa, yaitu:

Kingdom Animalia
Subkingdom Bilateria
Infrakingdom Deuterostomia
Filum Chordata
Subfilum Vertebrata
Infrafilum Gnathostomata
Superkelas Tetrapoda
Kelas Mammalia
Subkelas Theria
Infrakelas Eutheria
Ordo Artiodactyla
Famili Suidae
Subfamili Suinae
Suku Babyrousini
Genus Babyrousa
Spesies Babyrousa babyrussa

2. Subspesies Babirusa

Babirusa sendiri sebenarnya mempunyai 4 subspesies dengan ciri khas tubuh yang berbeda. Perbedaannya terletak pada ukuran tubuh, rambut tubuh, warna, taring, dan lain-lain.

Namun, ada satu subspesies yang sudah punah.

Di bawah ini adalah penjelasan mengenai 3 jenis atau sub spesies babirusa, yaitu:

2.1 Babyrousa babyrussa

Babyrousa babyrussa dikenal sebagai babirusa Maluku, babirusa berbulu, dan babirusa berbulu.

Mereka mempunyai tubuh yang relatif lebih kecil dibandingkan jenis lainnya.

Bulunya panjang dan berwarna cokelat keemasan.

Hal inilah yang menjadi ciri khas utama mereka karena jenis lain tidak memilikinya.

Mereka hidup dan berkembangbiak di pulau Buru, Kepulauan Sula, dan Taliabu.

Sedangkan status kelangkaannya, mereka berstatus rentan punah.

2.2 Babyrousa togeanensis

Jenis yang satu ini juga dikenal dengan nama babirusa Malenge.

Mereka menjadi jenis yang paling besar dan banyak dalam spesies babirusa.

Namun, jenis ini ditetapkan memiliki status konservasi terancam punah.

Sama seperti namanya, mereka hidup di Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah.

Mereka mempunyai tubuh yang lebih besar dibandingkan jenis lainnya.

Selain itu, ciri khas yang dimilikinya adalah gigi taring jantan relatif pendek dan ramping.

Mereka mencari makan dengan cara mengorek tanah dan mencabut tanamannya.

Tidak hanya tanaman saja, tetapi mereka juga mengonsumsi cacing tanah dan hewan invertebrata.

2.3 Babyrousha celebensis

Jenis ini seringkali disebut sebagai babirusa Sulawesi Utara.

Sama seperti namanya, mereka hanya bisa ditemui di Sulawesi Utara dan beberapa pulau di sekitarnya, seperti Muna, Buton, dan Lembeh.

Hewan ini mempunyai ukuran tubuh sekitar 85 hingga 110 cm dengan berat hingga 100 kg.

Kulit mereka berwarna abu-abu atau cokelat dan hampir tidak memiliki rambut di tubuhnya.

Jenis ini dikenal memiliki dua pasang gading atau taring yang lebih besar dan melengkung ke bagian atas.

Taring milik jantan akan lebih besar dibandingkan milik betina yang pendek dan ramping.

Status konservasi mereka juga rentan mengalami kepunahan.

KLIK DI SINI UNTUK TERUS MEMBACA